Attachment Foto pada Basisdata Spasial
Attachment Foto pada Basisdata Spasial - Hallo sahabat Balakutak Racing, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Attachment Foto pada Basisdata Spasial, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Tips dan Tutorial, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.Judul : Attachment Foto pada Basisdata Spasial
link : Attachment Foto pada Basisdata Spasial
Attachment Foto pada Basisdata Spasial
Sumber gambar: https://www.iconfinder.com
Anda pasti sering melihat point marking dari sebuah objek pada Google Map yang dilengkapi dengan nama dan foto objek tersebut. Penamaan yang benar dengan disertai foto yang sesuai akan sangat mempermudah pengguna ketika ingin mengakses lokasi tersebut menggunakan peta.
Nah, konsep sederhana tersebut sebenarnya juga dilakukan ketika membuat peta dasar yang penggunaannya jauh lebih luas (dan kompleks) dari sekedar untuk keperluan navigasi.
Nah, konsep sederhana tersebut sebenarnya juga dilakukan ketika membuat peta dasar yang penggunaannya jauh lebih luas (dan kompleks) dari sekedar untuk keperluan navigasi.
Survei lapangan diperlukan untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang tidak dapat diekstrak dari data citra. Salah satu dari komponen yang diambil saat survei lapangan adalah nama rupabumi atau dalam bahasa spasial disebut toponim.
Hasilnya berupa titik-titik yang merepresentasikan posisi dari objek tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan untuk pengisian atribut di peta. Selain posisi yang direpresentasikan dalam koordinat, foto objek juga harus diambil dengan mengambil papan nama dari objek yang bersangkutan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesalahan penulisan nama, terlepas dari papan tersebut sudah mengikuti kaidah toponim yang benar atau belum.
Hasilnya berupa titik-titik yang merepresentasikan posisi dari objek tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan untuk pengisian atribut di peta. Selain posisi yang direpresentasikan dalam koordinat, foto objek juga harus diambil dengan mengambil papan nama dari objek yang bersangkutan. Hal itu dilakukan untuk menghindari kesalahan penulisan nama, terlepas dari papan tersebut sudah mengikuti kaidah toponim yang benar atau belum.
Mengambil posisi objek menggunakan GPS
Nah, implementasi yang dilakukan oleh Google Map dengan melampirkan foto pada point marking di peta juga mampu dilakukan oleh ArcGIS. Foto-foto yang diambil bisa langsung di-attach pada titik-titik hasil marking menggunakan GPS,
sehingga titik tersebut sudah langsung terikat dengan fotonya. Melakukan attachment foto pada feature class di ArcGIS dapat dilakukan dengan cara manual (satu per satu) dan otomatis (generate). Untuk lebih detailnya, dapat dilihat pada kedua link berikut.
sehingga titik tersebut sudah langsung terikat dengan fotonya. Melakukan attachment foto pada feature class di ArcGIS dapat dilakukan dengan cara manual (satu per satu) dan otomatis (generate). Untuk lebih detailnya, dapat dilihat pada kedua link berikut.
Tidak Ada Komentar